Senin, 13 September 2010

Ngarai Sianok (Sianok Canyon)

Ngarai Sianok adalah sejenis lembah curam (jurang) yang berada di perbatasan Kota Bukittinggi dengan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lembah ini besar memanjang dan berliku mengikuti perbatasan dari Selatan jurang sampai dengan ke nagari palupuh. Ngarai Sianok memiliki landscape yang indah dan cantik dan merupakan salah satu objek wisata utama di Kota Bukittinggi. Keindahan ini lebih nikmat disaksikan dikala pagi hari yang cerah saat matahari mengintip dari balik gunung atau setelah air hujan membasahi bumi. 

Ngarai Sianok ini memiliki kedalaman kurang lebih 100 Meter, membentang sepanjang 15 Km, dan memiliki lebar sekitar 200 Meter. Patahan ini membentuk dinding yang curam bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau yang merupakan hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) yang dialiri Sungai Sianok yang jernih airnya. Di zaman Kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget karena terdapat banyak kerbau liar yang hidup bebas di dasar Ngarai Sianok ini. Tetapi sekarang dapat dikatakan kalau kerbau liar sudah tidak ada lagi di alam Sianok ini. Di Ngarai Sianok memiliki keanekaragaman fauna seperti kera (monyet ekor panjang), siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan, dan tapir.

Jika ingin menikmati keindahan ngarai dari Taman Panorama, pengunjung cukup membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang. Di Taman Panorama, pengunjung juga dapat menikmati lokasi wisata Lobang Jepang yang berlokasi di bawah tanah kawasan Ngarai Sianok. Hanya saja perlu membayar biaya pemandu lagi sekitar Rp 20.000. * Kemungkinan akan ada terjadinya perubahan harga retribusi.

Lokasi Panorama Ngarai Sianok terletak tidak jauh dari pusat Kota Bukittinggi. Jaraknya kurang dari 1 km dari  kawasan Jam Gadang dan Pasar Atas. Wisatawan dapat menjangkaunya dengan kendaraan pribadi maupun dengan berjalan kaki sambil menikmati sejuknya udara dan indahnya Kota Bukittinggi. Disekitar kawasan Taman Panorama terdapat pondok-pondok bagi wisatawan untuk bersantai dan menikmati pemandangan Ngarai dan dihibur oleh kera (monyet ekor panjang) Ngarai yang hidup bebas di kawasan taman. Biasanya wisatawan banyak yang memberikan makanan kepada kera-kera ini. Walaupun kera-kera ini liar tetapi mereka tidak berbahaya bagi wisatawan.

Untuk kuliner (makanan khas) sendiri, penulis lebih menyarankan untuk mencoba "BEBEK CABE HIJAU" asli Koto Gadang / Sianok. Bebek Cabe Hijau ini memiliki citra rasa yang dapat membuat setiap orang yang mencicipinya akan ketagihan. Disinilah ketahanan lidah para wisatawan akan di uji. Penasaran?